Posted by : Debsky Senin, 25 November 2019

"Saya Izumi Kyouka, murid Ozaki. Moto saya adalah kebersihan yang pertama, dan hilangkan kotoran"
Gambar terkait
Riwayat Hidup

Kyoka Izumi lahir sebagai Izumi Kyotaro pada 4 November 1873 di bagian Shitashinmachi di Kanazawa, Ishikawa dari Izumi Seiji ( 清次, Izumi Seiji) seorang pengajar ornamen logam, dan Nakata Suzu, seorang anak perempuan dari pemain drum tangan tsuzumi* asal Edo dan saudara paling muda dari pemimpin teater Noh, Kintarou Matsumoto. Karena keluarganya hidup dalam keadaan miskin maka Ia secara gratis disekolahkan di Sekolah Bahasa Inggris-Jepang Hokuriku, yang didirikan oleh misionaris Kristen.

Bahkan sebelum Ia lulus sekolah, Ibu dari Kintaro memperkenalkannya pada sastra yang terdapat di dalam buku-buku bergambar yang biasa disebut dengan Kusazoushi*, dan karyanya nantinya akan menunjukkan pengaruh dari kontak awal dengan bentuk visual penceritaan seperti itu. Di April 1883, pada usia 9 tahun, Kyouka harus kehilangan ibunya, yang kala itu masih berumur 29 tahun. Itu menjadi pukulan besar bagi dirinya yang masih muda, dan di kemudian hari Ia berusaha menyusun kembali ingatannya tentang ibunya ke dalam karya-karya sepanjang karir sastranya.

Di tahun 1890, Kyouka pergi menuju Tokyo atas perintah untuk mengikuti perjalanan Ozaki Kouyo, seorang figur sastrawan pada waktu itu. Dari tahun 1891-1894 Kyouka hidup bersama Ozaki Kouyou dan melaksanakan tugas-tugas sebagai pelayan rumah bagi Ozaki sebagai imbalan karena penilaian Ozaki atas karyanya tersebut. Kyouka sangat terkesan dengan karya Ozaki Kouyou yang berjudul “Amorous Confenssions of Two Nuns” dan memutuskan untuk mengejar karir di bidang sastra. Di bulan Juni, Ia melakukan perjalanan menuju Prefektur Toyama. Di waktu itu, Ia bekerja sebagai seorang guru di sekolah swasta dan menggunakan waktu luangnya untuk membuat Yomihon* dan Kusazoshi. Namun pada bulan November di tahun yang sama, cita-cita Kyouka untuk menuju karir seni nya rupanya mengantarkannya pada Tokyo, tempat dimana Ia berniat untuk berlatih dalam pengawasan Kouyou.

Pada 19 November 1891, Ia memanggil Kouyou ketika berada di Ushigome (牛込, Ushigome) (sampai saat ini merupakan bagian dari Shinjuku) dan tanpa perkenalan sebelumnya, Ia kemudian meminta agar diizinkan masuk ke sekolah segera. Ia kemudian diterima, dan sejak itulah Ia memulai hidupnya sebagai murid magang . Selain perjalanan singkat menuju Kanazawa pada bulan Desember 1892, Kyoka juga menghabiskan seluruh waktunya di kediaman Kouyou, dan membuktikan keahliannya kepada Kouyou melalui beberapa pekerjaannya seperti mengoreksi manuskrip, dan tugas-tugas rumahan. Kyouka sangat menghormati Kouyou, bahkan Ia berpikir bahwa Kouyou adalah guru yang melebihi sastra itu sendiri, seorang dermawan yang mengembangkan karir awalnya sebelum Ia mendapatkan nama untuk dirinya sendiri. Ia benar-benar merasa sangat berhutang budi pada Kouyou, dan akan terus mengangumi Kouyou sepanjang hidupnya.



Kyouka Izumi sebagai karakter dalam game Bungo to Alchemist

Karir Awal

Karya pertama Kyouka yang diterbitkan berjudul “Yazaemon Kanmuri” (冠弥左衛門, Kanmuri Yazaemon) yang diserialisasikan mulai Mei 1893 di Surat Kabar Kyoto Hi no De. Tampaknya karya-nya itu sangat tidak populer dan editor meminta agar ceritanya itu segera dihapus; Namun, karena pembelaan Kouyou terhadap murid mudanya itu, Kyouka dapat diizinkan untuk mencetak seluruh ceritanya. Di tahun berikutnya, ceritanya itu dijual kembali ke daerah Kaga, Ishikawa Hokuriku Shinpo, sekali lagi untuk diserialisasi. Di saat itu karya Kyouka mendapat banyak kritik yang membangun meskipun kemungkinan besar salah satu penyebabnya berkat keterlibatan aktif dari Kouyou.

Di tahun yang sama, “A Living Puppet” (活人形, Iki-ningyō) diterbitkan oleh Tantei Bunko dan “The Golden Clock” (金時計, Kindokei) diterbitkan oleh Shinen Bungaku. Di Agustus, Ia kembali menuju Kanazawa dengan maksud mendapatkan pengobatan untuk menyembuhkan penyakit beri-berinya dan mengambil kesempatan untuk melakukan perjalanan di sekitar Kyoto dan wilayah Hokuriku sebelum kembali ke Tokyo. Dia kemudian menggunakan catatan yang Ia gunakan selama dalam perjalanannya  sebagai dasar untuk menulis karyanya yang berjudul “Another Man’s Wife” (他人の妻, Tanin no Tsuma), meskipun catatan-nya yang asli tidak ada.
Pada 9 Januari 1894, ayahnya meninggal dan sekali lagi Ia kembali menuju Kanazawa. Menghadapi masa depan yang tidak pasti, membuat Kyouka merasa khawatir mengenai caranya mendapatkan pendapatan baik bagi dirinya sendiri maupun kerabatnya (yang kini terdiri dari nenek dan adik laki-lakinya); Namun, berkat dorongan dari neneknya, Ia kemudian kembali ke pekerjaannya di Tokyo. Pada bulan Oktober, Ia menerbitkan “The Reservist(予備兵, Yobihei) dan “The Righteous and The Chivalrous(義血侠血, Giketsu Kyōketsu) setelah melalui koreksi besar-besaran dari Kouyou di Yomiuri Shimbun. “The Righteous and The Chivalrous” nantinya akan dipentaskan sebagai drama dengan judul The Water Magician (滝の白糸, Taki no Shiraito).

Di tahun berikutnya pada bulan Februari, untuk terus membantu keluarganya di Kanazawa, Kyouka kemudian pindah ke kediaman Otowa Ohashi di Koishikawa, Tokyo untuk ikut bekerja dalam menyusun ensiklopedia. Sebelum keberangkatannya, Kouyou mengajak Kyouka untuk makan malam  dengan gaya barat, dimana Kouyou juga mengajari muridnya bagaimana menggunakan pisau dan garpu saat makan.

Pada bulan April 1895, untuk pertama kalinya Kyouka benar-benar sukses menarik banyak pembaca maupun kritik melalui karyanya yang berjudul “The Night Watchman” (夜行巡査, Yakōjunsa) yang diterbitkan di Majalah Bungei Kurabu. Berkat pujian dari Reiun Taoka mengenai cerita tersebut. Kyouka kembali membuat karya selanjutnya yang berjudul “The Operating Room” (外科室, Gekashitsu) yang muncul di halaman pembuka Majalah Bungei Kurabu; dari kesuksesan tersebut menandai dimulailah perjalanan Kyouka dalam lingkaran sastra.

Di April 1896, Kyouka membiayai neneknya yang pada saat itu telah berumur tujuh puluh tahunan ketika Ia berkunjung ke Kanazawa dan di tahun berikutnya Ia memutuskan untuk membeli rumah sendiri di Koishikawa dan memboyong neneknya untuk tinggal bersamanya. Terlepas dari beri-berinya yang belum sepenuhnya sembuh selama bertahun-tahun, Ia memutuskan untuk produktif saat itu, meskipun karyanya menimbulkan ulasan yang beragam. Karyanya yang berjudul “Holy Man of Mount Koya(高野聖, Kōya Hijiri) dianggap oleh banyak orang sebagai karya paling representatif dan salah satu karya Kyouka yang paling sering di baca yang diterbitkan pada tahun 1900.

Penulis yang Matang

Di tahun 1902, Ia mengidap masalah pencernaan sehingga mengharuskan dirinya untuk pensiun dan bertolak menuju Zushi untuk memulihkan kesehatannya. Sementara disana, seorang wanita bernama Itou Suzu (伊藤 すず, Itō Suzu) yang Kyouka temui melalui teman masa kecilnya, memutuskan untuk merawatnya/membantunya. Pada Mei 1903, mereka berdua mulai tinggal bersama di Ushigome, di sebuah hanamachi* yang disebut Kagurazaka. Namun, mereka tidak dapat segera menikah karena pada saat itu Kouyou merasa keberatan untuk merestui hubungan mereka.

Pada Oktober di tahun yang sama, guru dari Kyouka yaitu Ozaki Kouyou meninggal. Bahkan di ranjang kematiannya, Kouyou terus mengutarakan kekhawatirannya mengenai masa depan Kyouka, dan sebelum kematiannya dia terus berupaya untuk memperbaiki setiap naskah-naskah buatan Kyouka. Di tahun 1906, Kyouka kembali harus kehilangan salah satu kerabatnya yaitu neneknya yang meninggal di usia 87 tahun. Masalah pencernaannya kembali memburuk dan Ia diharuskan untuk kembali ke Zushi. Awalnya Ia juga berniat untuk menghabiskan musim panas, bahkan disana Ia telah menyewa sebuah rumah selama empat tahun. Selama waktu itu Ia direkomendasikan untuk makan bubur beras dan ubi. Disamping penyakitnya yang seringkali menganggu tidur lelapnya itu, Ia berhasil membuat beberapa karya disana, salah satunya adalah  “One Day in Spring” (春昼・春昼後刻, Shunchū/Shunchū gokoku). Faktanya, kondisi buruknya yang diakibatkan karena gangguan pencernaannya itu telah berkontribusi terhadap setting kisah di dalam buku tersebut. Pada tahun 1908, Ia kembali ke Tokyo dan menemukan kediaman di Kojimachi.

Dua karyanya yang berjudul “Samisen Canal” (三味線堀, Shamisenbori) dan “A Song by Lantern Light” (歌行燈, Uta Andon)diterbitkan pada 1910. Kafuu Nagai sangat mengapresiasi karyanya yang berjudul “Samisen Canal”. Di waktu yang sama, lima jilid pertama dari karya-karya Kyouka yang dikumpulkan mulai diterbitkan.
Kyouka anime transparent

Kyouka Izumi sebagai tokoh dalam serial anime Bungou Stray Dogs

Dengan meningkatnya popularitas yang mendukungnya, Kyouka memulai periode Taisho dengan memperluas upayanya ke teater. Pada tahun 1913, Ia menggubah dua karya drama yang berjudul “Demon Pond” (夜叉ヶ池, Yasha ga Ike) dan “The Sea God Villa” (海神別荘, Kaijin Bessō), dan di tahun berikutnya, karyanya yang berjudul “Nihonbashi” (日本橋) diterbitkan.
Walaupun telah dikenal sebagai seorang penulis ternama, Kyouka masih harus terus menghadapi masalah beri-berinya itu, dan pada musim panas tahun 1916, Ia menghabiskan sebagian dari tiga bulan untuk terus  berada di dalam rumah.

Tahun-tahun Terakhir

Pada tahun 1927, Kyouka melakukan perjalanan menuju wilayah Tohoku, dimana Ia berkunjung ke Danau Towada dan Prefektur Akita. Di tahun berikutnya, Ia terjangkit pneumonia dan setelah mejalani masa pemulihanm Ia kemudian mengunjungi resor pemandian air panas Shuzenji yang terletak di pegunungan Izu, Prefektur Shizuoka. Kemudian di tahun 1929, Ia kembali menuju Prefektur Ishikawa dan di saat itu Ia mengunjungi Semenanjung Noto yang indah.

Dia menyimpan sejumlah jurnal perjalanannya, dan terus menulis cerita pendek dan naskah drama.  Pada tahun 1937, proyek besarnya yang terakhir berjudul “Pink Ume Blossoms” (薄紅梅, Usu Kōbai) diserialisasikan di Surat Kabar Tokyo Mainichi dan Osaka Mainichi. Di tahun yang sama Ia kemudian dilantik sebagai bagian dari Imperial Art Society.

Di masa terakhirnya, kesehatannya yang sempat memburuk mulai mereda, dan pada 7 September 1939, tepatnya pukul 02:45 pagi, Izumi Kyouka meninggal karena kanker paru-paru. Dia kemudian dimakamkan di Pemakaman Zoshigaya di Tokyo.



Keterangan:
*) Tsuzumi (, Tsuzumi): adalah drum Jepang. Drum ini terdiri dari tubuh kayu yang berbentuk seperti jam pasir. Tsuzumi memainkan peran dalam teater Noh dan Kabuki, tetapi juga digunakan dalam min'yō (民謡, minyō), atau lagu rakyat Jepang. Tsuzumi juga disebut sebagai kotsuzumi (小鼓, Kotsuzumi), atau "tsuzumi kecil."

*) Kusazoushi (草双紙) adalah novel bergambar yang dibuat pada pertengahan sampai akhir zaman Edo. Kusazoshi terdiri dari akahon (赤本), aohon (青本), kurohon (黒本), kibyoushi (黄表紙) dan goukan (合巻). Kusazoushi termasuk kesusastraan yang paling populer pada akhir zaman Edo. Biasanya novel bergambar ini digunakan sebagai hadiah yang dipertukarkan pada tahun baru. Oleh karena itu, kusazoushi selalu dicetak pada setiap tahun baru.

*) Yomihon (読本, yomi-hon) adalah salah satu bentuk sastra (novel) pada zaman pramodern Jepang. Yomihon berasal dari ciri yomihon atau furyu yomihon. Baik ciri yomihon maupun furyu yomihon adalah bentuk cerita bergambar, mirip dengan cerita komik.

*) Hanamachi (花街) adalah sebuah kawasan geisha Jepang. Arti harfiah dari kata tersebut adalah "kota kembang". Kawasan semacam itu berisi berbagai okiya (rumah geisha) dan ochaya (rumah teh). Pada masa lalu, Hanamachi biasanya meliputi sejumlah okiya dan ochaya, bersama dengan kaburenjou (歌舞練所). Kaburenjou adalah tempat pertemuan geisha, biasanya dengan teater, kamar dimana kelas-kelas geisha didirikan, dan kantor-kantor kenban, yang mengurusi bayaran geisha.

Sumber:
Sumber Foto:


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Debsky - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -